Rabu, 28 Desember 2016

Telinga

A. PENGERTIAN TELINGA
Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra pendengaran dan organ yang menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan terhadap pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara. Namun Telinga memiliki batasan frekuensi suara yang dapat didengar, yaitu yang frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz.
B. FUNGSI TELINGA
  • Telinga Sebagai Pengatur Keseimbangan, Terdapat struktur khusus pada organ telinga yang berfungsi mengatur dan menjaga keseimbangan tubuh. Organ ini berhubungan dengan saraf otak ke VIII yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan dan untuk mendengar.
  • Telinga Sebagai Indera Pendengaran, Telinga dapat berfungsi sebagai indera pendengaran apabila terdapat gelombang suara yang masuk melalui telinga luar yang akan diterima oleh otak melalui proses terjadinya pendengaran yang akan kami jelaskan dibawah.

C. BAGIAN – BAGIAN TELINGA DAN FUNGSINYA
Secara luas telinga di bagi menjadi 3 bagian besar, yaitu Telinga LuarTelinga Tengah, dan Telinga dalam. Masing – masing bagian tersebut memiliki fungsi spesifik terhadap tugasnya masing – masing. Berikut penjelasan untuk bagian – bagian telinga tersebut :

1. Telinga Luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga (aurikula), saluran telingan luar (analis auditoris eksternal), dan gendang telinga (Membran Timpani) yang membatasinya dengan telinga dalam.
Daun Telinga terbentuk oleh susunan tulang rawan yang memiliki bentuk khas untuk mendukung fungsinya, yaitu untuk memusatkan gelombang suara yang masuk ke saluran telinga.
Saluran Telinga Luar, dalam bagian ini terdapat kelenjar sudorifera yaitu kelenjar yang dapat menghasilkan serumen (bahan mirip lilin yang dapat mengeras). Serumen ini menjaga telinga agar tidak banyak kotoran dari luar yang masuk ke dalam, juga dapat menghindari masuknya serangga karena memiliki bau tidak sedap.
Membran Timpani adalah bagian yang berfungsi untuk menangkap gelombang suara.
2. Telinga Tengah
Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara dan menjaga tekanan udara tetap seimbang. Dinding dari bagian ini dilapisi oleh sel epite. Fungsi Utamanya adalah untuk meneruskan Suara yang diterima dari Telinga Luar ke Telinga Bagian Dalam. Pada telinga bagian tengah terdapatTuba Eustachius, yaitu bagian yang menghubungkan telinga dengan rongga mulut (faring). Tuba Eustachius Ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah.

Telinga bagian tengah terdiri atas 3 tulang pendengaran utama yaitu Maleus(Martil),Incus(Landasan), dan Stapes(sanggurdi), Tulang – Tulang ini saling berhubungan satu sama lain (dihubungkan oleh sendi) karena adanya sendi maka tulang – tulang ini dapat bergerak. Rangkaian 3 Tulang yang sedemikian rupa ini berfungsi untuk mengirimkan getaran yang diterima dari membran timpani pada telinga luar menuju ke Jendela Oval Telinga Dalam.  Tuba Eustachius ini selalu menutup kecual saat menelan dan menganga. Oleh karena itu saat kita dalam ketinggian tertentu, apabila telinga berdengung, kita dianjurkan untuk menelan, karena menelan dapat membuka tuba eustachius yang akan menyeimbangkan kembali tekanan udara.
3. Telinga Dalam
Telinga Dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran. Telinga dalam disebut juga sebagai labirin karena bentuknya. Labirin tulang (Labirin Osea) merupakan rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan perilimfe. Labirin Membran terletak pada bagian yang sama dengan bagian labirin tulang, namun tempatnya lebih dalam dan dilapisi oleh sel epitel serta berisi cairan endolimfe.
Labirin Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
  • Koklea (Fungsinya lebih ke pendengaran)
  • Vestibuli (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)
  • Kanalis Semisirkularis (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)  


1. Koklea (Rumah Siput)
Koklea berbentuk seperti tabung bengkok ke belakang lalu berlilit mengelilingi tulang dan membentuk seperti kerucut di ujungnya. Koklea berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel – sel saraf di dalamnya. Dalam Tabung Koklea terdapat bagian yang dibentuk oleh tulang dan membran koklea, bagian ini disebut Membran Basilaris. Membran Basilaris berfungsi memisahkan koklea menjadi 2 bagian, yaitu pada bagian atas disebut Skala Vestibuli, dan pada bagian bawah disebut skala timpani. Diantara skala vestibuli dan skala timpani terdapat skala media. Bagian atasSkala media dibatasi oleh membran vestibularis (reissner) dan bagian bawahnya oleh membran basilaris.
Dalam skala vestibuli dan Skala Timpani terdapat cairan yang disebut dengan cairan perilimfe. Cairan ini berasal dari cairan serebrospinal yang masuk melalui sebuah saluran kecil, kemudian bermuara di vestibuli. Sedangkan dalam skala media terdapat cairan yang disebut dengan endolimfe yang belum diketahui darimana asalnya.

Pada Bagian atas membran basilaris terdapat suatu struktur khusus yang dikenal dengan nama organ korti. Organ Korti berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organ Korti adalah struktur yang disusun oleh sel-sel rambut dan sel penyokong, sel rambut pada organ korti ini dihubungkan dengan bagian auditori (pendengaran) dari saraf otak VIII.

2. Vestibuli
Vestibuli adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula. Sakula dan Utrikula ini disusun oleh sel rambut yang memiliki struktur khusus, sel rambut ini disebut macula acustika. Sel rambut pada sakula tersusun secara vertikal, sedangkan pada utrikula tersusun secara horizontal. Pada sel rambut macula austica ini tersebar partikel serbuk protein kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolith. Secara sederhana cara kerja vestibuli dapat dijelaskan :
Saat berubahnya posisi kepala, Otolith yangs sensitif terhadap gravitasi lepas dari sel rambut pada macula asutica, hal ini merangsang timbulnya “respon pendengaran” yang akan direspon oleh otot untuk menjaga keseimbangan.

3. Kanalis Semisirkularis (Saluran Setengah Lingkaran)
Kanalis Semisirkularis adalah saluran setengah lingkarang yang terdiri dari 3 saluran semisirkularis yang tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berbeda.  3 Saluran tersebut adalah :
  • Kanalis Semisirkularis Horizontal
  • Kanalis Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)
  • Kanalis Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal Belakang)


D. PROSES TERJADINYA PENDENGARAN

Gelombang Suara masuk melalui telinga luar à Masuk ke membran timpani àMembran Timpani mengubah gelombang suara menjadi getaran à Getaran Diteruskan ke Koklea (Rumah Siput à Getaran membuat cairan di rumah siput bergerak àPergerakan cairan merangsang berbagai reseptor rambut di koklea (rumah siput) à Sel rambut akan bergetar à Getaran akan dikirim melalui saraf sensoris menuju otak dalam bentuk impuls à Otak menerima impuls dan menerjemahkannya sebagai suara

Cara membuat slime dengan bedak bayi

Bahan :

Cara membuat :
  1. Siapkan wadah terbuka yang berukuran sedang. Usahakan yang ada penutup bagian atasnya, bisa toples atau apa pun.
  2. Masukkan bedak bayi ke dalam wadah, ratakan agar mudah di campur.
  3. Masukkan air perlahan sedikit demi sedikit ke dalam adonan sambil terus diaduk.
  4. Selanjutnya tambahkan baby oil kedalamnya, aduk sampai merata.
  5. Atur kekentalan sesuai selera, jika dirasa masih kurang, bisa ditambah sedikit bedak bayi atau air bersih.
  6. Jangan lupa masukkan pewarna makanan ke dalam adonan tadi, campur sampai warnanya merata.
  7. Tutup dan simpan adonan beberapa jam sebelum dipakai.
  8. slime siap dipakai

How to make spicy noodle challenge low budget

Bahan :

2 bungkus indomie goreng (Rp. 5.000)


boncabe level 15 50g (Rp. 10.000)


Cara membuat :

1. masak indomie hingga matang, lalu tiriskan

2. setelah indomie matang,campurkan dengan bumbu

3. setelah semua tercampur rata tuangkan boncabe 50g semuanya

4. aduk hingga rata 

5. kalian bisa memulai spicy noodle challenge 

SELAMAT MENCOBA!
Hati hati mules yaa^^

5 contoh hairdo for party











3 tipe belajar manusia

1.   Tipe Visual
Orang visual akan lebih memahami melalui apa yang mereka lihat. Warna, hubungan ruang, potret mental dan gambar menonjol dalam modalitas ini. Adapun beberapa ciri orang dengan tipe belajar visual, yaitu :
·         Rapi, teratur, memperhatikan segala sesuatu dan menjaga penampilan
·         Berbicara dengan cepat
·         Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
·         Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka
·         Lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar
·         Mengingat dengan asosiasi visual,dll
2.   Tipe auditori

Orang dengan tipe ini akan lebih memahami sesuatu melalui apa yang mereka dengar. Modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata. Musik, irama, dialog internal dan suara menonjol pada tipe auditori. Seseorang yang sangat auditori memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Suka berbicara kepada diri sendiri saat bekerja
  • Perhatiannya mudah terpecah dan mudah terganggu oleh keributan
  • Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
  • Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
  • Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, perubahan dan warna suara
  • Merasa kesulitan untuk menulis dan lebih suka mengucapkan secara lisan,dll
3.   Tipe kinestetik
Orang dengan tipe kinestetik belajar malalui gerak, emosi dan sentuhan. Modalitas ini mengakses pada gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik. Ciri-ciri orang dengan tipe belajar kinestetik yaitu :
  • Berbicara dengan perlahan
  • Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka saat berbicara
  • Berdiri berdekatan saat berbicara dengan orang
  • Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
  • Belajar melalui memanipulasi dan praktik,dll

contoh meresensi cerpen

Kelinci yang Hidup Rukun
Judul Buku                   : Keluarga Kelinci
Penulis                         : Drs. Razalli, M.Pd.
Penerbit                      : Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar
                                      Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
                                      Departemen Pendidikan Nasional

Cetakan                       : 2009
Jumlah Halaman         : 22

                Buku ini dapat dijadikan sebagai bacaan yang mengandung pelajaran. Pembaca diajak untuk melihat dan mengetahui kehidupan keluarga kelinci di dalam hutan. Keluarga kelinci tersebut terdiri dari 4 bersaudara. Suatu ketika 2 kelinci dihasut oleh hewan lainnya sehingga mereka terhasut dan menjadi bertengkar.
            Pada awalnya keluarga kelinci ini hidup dengan rukun, mereka berbagi pekerjaan rumah setiap harinya. Tetapi pada suatu hari ada seekor monyet dan seekor anjing yang ingin menghancurkan kerukunan keluarga kelinci itu, lalu mereka menyusun rencana untuk menghasut 2 ekor kelinci agar kelinci itu membenci saudaranya sendiri. Akhirnya monyet dan anjing berhasil menghasut 2 ekor kelinci tersebut dan membuat mereka menjadi iri kepada 2 saudaranya. Setelah kejadian tersebut keluarga kelinci itu bertukar pekerjaan rumah, tetapi ternyata tugas yang mereka lakukan sama beratnya. Lalu monyet dan anjing mendapat balasan atas apa yang telah mereka lakukan. Pada akhirnya keluarga kelinci tersebut hidup rukun kembali.

            Buku ini dapat mengajarkan kita untuk tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, dan tidak menjadi orang yang iri hati terhadap sesama saudara ataupun yang lainnya, dan mengajarkan kita untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan tulus dan ikhlas. Buku ini patut dibaca oleh segala kalangan dari mulai anak anak hingga orang dewasa. Terlepas dari kelebihannya buku ini tidak memiliki kekurangan.

cara membuat tape ketan hitam

Alat dan Bahan:
1. 1 liter beras ketan hitam
2. 2 butir ragi
3. air
4. mangkuk besar yang dilapisi daun pisang untuk wadah

Cara membuat :
1. siapkan bahan yang dibutuhkan
2. cuci beras ketan hitam hingga bersih 
3. setelah dicuci,rendam beras ketan hitam kurang lebih selama 8 jam
4. setelah beras ketan hitam direndam, tiriskan hingga tiris
5. setelah benar benar tiris, masukkan beras ketan tersebut ke langseng, lalu kukus kurang lebih 40 menit
\
6. setelah matang pindahkan ke tempat lain dan biarkan hingga dingin
7. sambil menunggu ketannya dingin, hancurkan ragi
8. setelah ketannya dingin taburkan ragi yang telah dihaluskan tadi,sambil diaduk merata
9. setelah ditaburkan ragi dengan merata pindahkan ketan ke wadah yang telah disediakan 
10. lalu tutup dengan rapat dan diamkan selama kurang lebih 3-5 hari


SELAMAT MENCOBA!